“Jika
Allah telah membuatmu bosan dengan makhluk, maka ketahuilah bahwa Dia
hendak membukakan pintu keintiman dengan-Nya.” (Mata awhasyaka min
khalqihi fa’lam annahu yuriidu an yaftaha laka baaba –l-uns
bihi)---Demikian kata Ibnu Atha’illah dalam Al-Hikam.
Hati
hanya bisa mempunyai satu arah dalam satu waktu. Jika hati tertarik atau
terikat kepada makhluk, berarti ia teralihkan dari Sang Pencipta. Hati
merefleksikan apa yang dihadapinya. Bersama makhluk,ada kesenangan dan
ketidaksenangan. Sedangkan bersama Allah, ada penghiburan, kedamaian,
dan kepuasan terus menerus. Maka, melarikan diri daei makhluk untuk
menuju Sang Khalik adalah langkah terpenting bagi sang salik...
Renung-renungkanlah, pikir-pikirkanlah!
terima kasih
BalasHapusTerima kasih sharing ilmunya kalau boleh usul dalil yg aali (bahasa Arabnya) dicantumkan juga
BalasHapus