Mengenal tentang Kematian
Seorang saleh telah
bermimpi berjumpa Imam Sofyan Ats-Tsauri, setelah ulama besar ini
meninggal dunia. Dalam mimpinya, orang saleh ini bertanya kepada Sofyan,
“Bagaimana keadaanmu, wahai Abu Abdullah?”
Tapi, Sofyan Ats-Tsauri
berpaling darinya dan berkata, “Ini bukan masanya lagi memanggilku
dengan nama panggilan seperti itu (panggilan ‘Abu’).” Lalu, aku mengubah
pertanyaanku, “Bagaimana keadaanmu, wahai Sofyan Ats-Tsauri?”
Lalu, Imam Sofyan Ats-Tsauri menjawab dengan bersyair:
“Aku melihat Rabb-ku dengan mataku, lalu Dia berfirman:
‘Bersenang-senanglah dengan keridhan-Ku terhadapmu wahai Abu Said.
Engkau bangun ketika malam telah gelap. Dengan air mata kerinduan dan
hati yang pasrah. Maka, pilihlah istana mana yang engkau mau, dan
kunjungi Aku, karena AKu tidak jauh darimu.”
Orang saleh lain
menuturkan, “Aku memiliki seorang anak yang mati syahid, namun aku tidak
pernah memimpikannya. Hingga pada suatu malam saat Khalifaah Umar bin
Abdul ‘Aziz meninggal dunia, maka aku bermimpi berjumpa anakku.
“Hai anakku, bukankah kau sudah mati?” tanyaku.
“Tidak ayah! Aku belum mati. Aku telah syahid. Aku hidup di sisi Allah , dan Dia memberiku rezeki,” jawabnya.
“Lalu, kenapa sekarang engkau datang?” tanyaku lagi.
“Telah diumumkan kepada seluruh penduduk surga, agar seluruh orang
jujur dan para syahid ikut menshalatkan jenazah Umar bin Abdul ‘Aziz,”
jawab anakku.
Maka, aku pun bergegas datang untuk ikut menshalatkan
jenazah Khalifah Umar bin Abdul Aziz itu. Lalu, aku datang kepada kalian
untuk mengucapkan salam.”
Hisyam bin Hasan menuturkan, “Anakku
telah meninggal ketika masih bayi. Kemudian aku melihatnya dalam mimpi.
Tapi, dalam mimpi itu dia telah beruban. Aku bertanya, ‘Wahai anakku,
kenapa engkau jadi beruban?”
“Ketika si fulan datang kepada kami,
seketika Nereka Jahanam mengeluarkan bunyi dentuman yang sangat keras,
hingga setiap yang mendengar menjadi beruban (karena takutnya),”
jawabnya.
--Imam Al-Ghazali dalam Kitab Minhajul ‘Abidin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar