Senin, 17 Maret 2014

RAHASIA BERSERAH DIRI KEPADA ALLAH


Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:
“Janganlah memilih untuk menarik kenikmatan-kenikmatan dan menolak setiap musibah. Jika memang kenikmatan itu telah menjadi milikmu, engkau pasti akan berusaha menariknya atau menghindarinya. Begitu juga dengan musibah, musibah itu merupakan suatu keadaan yang dapat menimpamu, yang jika telah menjadi bagianmu, maka ia akan menuntunmu, baik ketika engkau menghendakinya atau engkau berusaha untuk menghilangkannya dengan berdoa, bersabar atau menguatkan diri pada apa yang menjadi kerelaan dan keridhaan Allah.
Tetapi, serahkan saja semuanya kepada Allah, sebab ketentuan-Nya akan berlaku kepada dirimu. Jika terdapat kenikmatan dalam dirimu, maka berusahalah untuk bersyukur. Dan, jika engkau mendapat musibah, maka berusahalah untuk bersabar dan tetap bersabar!
Atau, boleh juga dengan berusaha untuk menyusuaikan diri, berusaha menikmati, menghilangkan diri di dalamnya, sesuai dengan kadar kemampuan dirimu. Lalu, tetaplah berjalan di atas jalan Allah SWT, dimana engkau diperintahkan untuk mentaati-Nya agar engkau sampai kepada Dzat Yang Maha Tinggi.
Pada saat itulah engkau akan menempati kedudukan orang-orang terdahulu dari golongan shiddiqqin, syuhada, dan shalihin. Serta agar engkau juga dapat melihat dengan mata kepala sendiri orang-orang yang sudah mendahului engkau di sisi Sang Maha Penguasa dan melihat kedekatan mereka kepada-Nya.Mereka adalah orang-orang yang telah menemukan semua bentuk kesenangan, kegembiraan, rasa aman, kemuliaan dan kenikmatan di sisi Allah SWT.
Tinggalkanlah setiap musibah yang mendatangimu! Pergilah jauh meninggalkan jalannya! Jangan hanya terpaku dan takut menghadapi kedatangan dan kedekatannya. Ingatlah bahwa panas api musibah itu tidak lebih panas daripada api Neraka Jahannam.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh sebaik-baik manusia, sebaik-baik manusia yang dipangku oleh bumi dan dinaungi oleh langit, Rasulullah, Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Neraka Jahannam itu berkata kepada seorang Mukmin; ‘Hai Orang Mukmin, lewatlah engkau di atasku, Sungguh, nyala apiku telah padam dengan cahayamu!”(HR Thabrani)
Maka, tidaklah cahaya seorang Mukmin yang membuat padam kobaran api Neraka Jahannam itu, kecuali hanyalah cahaya yang telah mendampinginya di kehidupan dunia, yang diperuntukkan bagi orang yang melewati kehidupan dan cobaan hidup di dunia.
Jadi, padamkanlah kobaran api Neraka Jahannam dengan menggunakan cahaya ini! Dan, temukanlah dinginnya kesabaranmu, keserasian dan keindahan ketaatanmu kepada Sang Maha Penguasa, serta gerakkanlah apa yang terdapat dalam dirimu!
Musibah itu datang kepadamu bukan untuk membinasakanmu. Tetapi, musibah itu datang untuk memberimu cobaan dan ujian kepadamu serta menunjukkan kebenaran keimananmu dan memperkokoh tali imanmu. Batin musibah itu akan memberi kegembiraan kepada Tuhanmu dengan rasa bangga-Nya kepadamu.
Allah SWT berfirman:
“Dan sesungguhnya, Kami benar-benar akan menguji engkau agar engkau mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara engkau, dan agar Kami menyatakan (baik-buruknya) hal ihwalmu.”(QS Muhammad: 31)
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Futuhul-Ghaib.



--------------------------------------------
Kami membantu untuk mendapatkan kitab-kitab terjemah yang membahas makna syariat, tarekat, makrifat dan hakikat. Antara lain:
1)      Sirrul Asrar (Rasaning Rasa), Syekh Abdul Qadir Jailani, terjmh KH Zezen ZA Bazul Asyhab, hardcover, Rp 65.000.
2)      Tafsir Al-Jailani, karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani trjemah Tim Markaz Al-Jailani (2 jilid/6 Juz), hardcover, Rp 230.000.
3)      Fath Ar-Rabbani, Meraih Cahaya Ilahi, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, hardcover, Rp 115.000.
4)      An-Nafais Al-Uluhiyah (Guru Sufi Menjawab), softcover,harga Rp 54.000.
5)      SUNAN GUNUNG JATI: Petuah, pengaruh dan Jejak-jejak Sang Wali, karya Prof Dr. Dadan Wildan, softcover, Rp 55.000.
6)      Wasiat-wasiat Sufistik HASAN AL-BASHRI, softcover, Rp 25.000.
7)      Minhajul-‘Abidin, karya Imam Al-Ghazali, hardcover, Rp 110.000.
8)      Kitab At-Tawbah (dari Ihya Ulumuddin), Rahasia Tobat, Imam Al-Ghazali, hardcover, Rp 59.000.
9)      Kitab Ash-Shabr (dari Ihya Ulumuddin), Terapi Sabar, Imam Al-Ghazali, hardcover Rp 59.000.
10)   Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah As-Sakandari, hardcover, Rp 55.000.
11)   Asy-Syamaa’il Al-Muhammadiyah, Kepribadian Rasulullah SAW, hardcover, Rp 68.000.
Untuk pemesanan hubungi Ibu Ina, via sms/wa: 08122476797. Harga belum termasuk ongkos kirim.
 

OLLO-OLLO KWATO... YA KAYYU, YA KAYYUM



Oleh Halim Ambiya

Salik mengadu kepada Matin karena merasa sukar mengajarkan bahasa  Arab kepada orang-orang Jawa di kampungnya. Diskusi Sor-Baujan (di Bawah Pohon Trembesi) adalah salah satu cara untuk meluahkan isi hati.
Salik (S): Bro, ajarkan saya bagaimana mengajar tentang makhraj orang-orang Jawa. Saya susah banget mengajarkan mereka.
Matin (M): Ah,sekarang sudah banyak metode pembelajaran makhraj dan tajwid.
S: Iya,saya sudah pakai metode Baghdadi, Iqra, Qira’ati dan sebagainya, tapi susah. Lidah mereka kayaknya harus dikerok.
M: Hahaha. Ya sudah jangan dipaksakan!
S: Memang, tidak semuanya. Kalau generasi sekarang cukup mudah, tapi orang-orang tua agak susah.
M: Ya sudah, jangan dipaksakan! Sedapatnya saja.
S: Tapi, bukankah nanti bisa mengubah makna dan salah dalam membaca Al-Quran? Salah bacaan bisa salah fatal?
M: Ya...Itu hanya mengubah makna bahasa secara lahiriah. Tapi, tidak  mengubah makna batiniah. Niat, ketulusan dan keteguhan ruh dalam memahaminya tak akan hilang .
S: Maksudnya?
M: Iya...Bahasa Arab itu hanya pengantar saja. Sebenarnya nilai-nilai universal Islamlah  yang bisa diterima oleh seluruh masyarakat dunia, yang berbeda bahasa, budaya, tradisi, suku dan bangsa. Kalau para wali dulu memaksakan diri dengan lafal dan dialek Arab untuk menyebarkan Islam di Nusantara, tentu Islam tak akan bisa menyebar secara lua s hingga sekarang. Para wali sangat mementingkan pendidikan ruhani.
S: Hmmm...Masak kita tetap membiarkan mereka menyebut, “Muhammad” menjadi “Mukamad”, “Al-Hamdulillah” menjadi “Alkamdulillah”. Itu kan salah?!
M: Hahaha. Iya, silahkan ajarkan semampumu. Tapi ingat, sebenarnya makna batinnya tetap tidak berubah. Itu hanya distorsi bahasa biasa.
S: Maksudnya?
M: Dulu, di Yogyakarta ada seorang tua, umur sekitar 70 tahunan. Pekerjaan dia sehari mengangkut kayu bakar dari hutan untuk dijual di pasar. Setiap hari dia memikul dalam puluhan kilogram kayu. Banyak orang heran dengan kekuatan fisiknya. Seorang mahasiswa bertanya kepada kakek itu, “Mbah, sampean kog roso banget nyambut gawe. Opo resepe?” (Kakek, mengapa kau sangat kuat tenaganya dalam bekerja? Apa resepnya?). Lalu, Si kakek itu menjawab, “Aku ora duwe resep opo-opo. Mung pasrah karo Gusti Alloh. Ollo-ollo kwato.” (Aku tidak punya resep apa-apa. Aku hanya pasrah kepada Gusti Allah. Ollo-ollo kwato”)
S: Ollo-ollo kwato itu apa artinya?
M: Maksudnya, La hawla wala quwwata illa billah.
S: Hahaha. Ini cerita nyata?
M: Ini kisah nyata. Beliau sangat kuat keyakinan dan pemahaman batinnya, tapi pengucapannya salah. Tapi, apa yang terjadi? Ternyata, tidak menghilangkan makna hakiki dari keyakinannya.
S: Subhanallah.
M: Seorang Kyai di Cirebon pun pernah bercerita hal yang sama kepada saya tentang seorang Kyai kampung yang memiliki lafal dan makhraj Arab yang sangat buruk. Anehnya, Kyai ini tetap dianggap saktimandraguna, meski ilmu tajwid dan makhrajnya tidak lulus. Dan, banyak orang datang meminta nasihat spiritualnya.
S: Bagaimana ceritanya?
M: Setiap kali orang datang kepada Kyai ini, pasti mereka meminta amalan dan ijazahnya. Dan, anehnya, mereka selalu disuruh membaca kalimat “Ya Kayyu...Ya Kayyum” 1000 kali setiap hari agar sakti, kuat dan selalu dilindungi Allah, serta mendapat karamah wali.
S: Hahaha...Ya Kayyu...Ya Kayyum? Maksudnya apa?
M: Maksudnya, membaca Ya Hayyu...Ya Qayyum (Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Wahai Dzat Yang Maha Berdiri Sendiri). Kyai itu mampu menjelaskan maknanya dengan baik, tapi dia  tak fasih dalam mengucapnya.
S: Hahahaha. Ini kisah nyata?
M: Ini kisah nyata! Yen iyo mosok orao, yen ora mosok iyo-o? (Kalau memang iya, masak nggak. Kalau nggak, masak iya?) Kun fa yakun. Allah memahami seluruh bahasa makhluk-Nya, memahami apa yang tergetar dan terbersit dalam niat dan bisikan kalbu siapa pun. Meskipun desah dan getaran paling halus sekali pun. Allah Maha Mengetahui segalanya.
S: Ollo-ollo kwato... Ollo-ollo kwato... Ollo-ollo kwato... Ya Kayyu...Ya Kayyum. Ya Kayyu...Ya Kayyum
M: hehehe
S: Ollo-ollo kwato... Ollo-ollo kwato... Ollo-ollo kwato...Ya Kayyu...Ya Kayyum. Ya Kayyu...Ya Kayyum
M: Hmmm
S: Ollo-ollo kwato... Ya Kayyu...Ya Kayyum
M: Hahaha. Ini nggak berlaku buat yang main-main!!!
S: Astaghfirullahal-adzim. La hawla wala quwwata illa billah. Ya Hayyu...Ya Qayyum.




--------------------------------------------
Kami membantu untuk mendapatkan kitab-kitab terjemah yang membahas makna syariat, tarekat, makrifat dan hakikat. Antara lain:
1)      Sirrul Asrar (Rasaning Rasa), Syekh Abdul Qadir Jailani, terjmh KH Zezen ZA Bazul Asyhab, hardcover, Rp 65.000.
2)      Tafsir Al-Jailani, karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani trjemah Tim Markaz Al-Jailani (2 jilid/6 Juz), hardcover, Rp 230.000.
3)      Fath Ar-Rabbani, Meraih Cahaya Ilahi, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, hardcover, Rp 115.000.
4)      An-Nafais Al-Uluhiyah (Guru Sufi Menjawab), softcover,harga Rp 54.000.
5)      SUNAN GUNUNG JATI: Petuah, pengaruh dan Jejak-jejak Sang Wali, karya Prof Dr. Dadan Wildan, softcover, Rp 55.000.
6)      Wasiat-wasiat Sufistik HASAN AL-BASHRI, softcover, Rp 25.000.
7)      Minhajul-‘Abidin, karya Imam Al-Ghazali, hardcover, Rp 110.000.
8)      Kitab At-Tawbah (dari Ihya Ulumuddin), Rahasia Tobat, Imam Al-Ghazali, hardcover, Rp 59.000.
9)      Kitab Ash-Shabr (dari Ihya Ulumuddin), Terapi Sabar, Imam Al-Ghazali, hardcover Rp 59.000.
10)   Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah As-Sakandari, hardcover, Rp 55.000.
11)   Asy-Syamaa’il Al-Muhammadiyah, Kepribadian Rasulullah SAW, hardcover, Rp 68.000.
Untuk pemesanan hubungi Ibu Ina, via sms/wa: 08122476797. Harga belum termasuk ongkos kirim.
 

BEKAL RUHANI PARA PEMBURU MAKRIFAT


Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:
“Wahai kaumku! Kalian harus berusaha mencapai titik komitmen yang kokoh dalam beribadah kepada Allah. Sebab, Dia mendatangi mereka yang berdiri dengan taat di hadapan-Nya.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Ketika seorang hamba berdiri berlama-lama di hadirat Tuhannya, dan dengan penuh kepatuhan melaksanakan shalatnya, maka dosa-dosanya jatuh berguguran, persis seperti daun-daun kering yang rontok dari pepohonan pada hari ketika angin bertiup sangat kencang. Dan, ketika seorang hamba bersikap tulus dan taat kepada Tuhannya, maka dosa-dosanya berguguran dan dibersihkan dari dirinya, baik dari luar (zahir) maupun dari dalam (bathin). Kalbunya akan dipenuhi dengan cahaya, dan wujud terdalam (sirr) menjadi suci dan tenang.”
Kalian harus selalu di jalan kebenaran dalam kehidupan pribadi kalian. Kalian harus fasih dalam kehidupan sosialmu! Jika kalian menempuh jalan kebenaran di dunia, maka kalian akan berada di jalur yang benar di akhirat.
Kalian harus berterus-terang kepada Allah yang Maha Kuasa dan Maha Agung. Kalian harus memohon kepada-Nya atas nama sesama kalian, sebab Dia akan menerima perantaraan kalian untuk memberi berkah kepada makhluk-makhluk-Nya yang hendak diberkahi-Nya. Setelah memberikan izin-Nya dan mengeluarkan perintah-Nya maka Dia akan mengabulkan permohonan kalian, sebagai hadiah kemuliaan/keajaiban (karamah) kepada kalian, untuk memberikan bukti yang kasat mata tentang kedudukan yang kalian tempati (maqam) dalam pandangan-Nya.
Kalian harus benar-benar menjaga hubungan dengan-Nya. Harus fasih dalam memberi penjelasan/pelajaran kepada makhluk-makhluk-Nya. Kalian harus menjadi guru (mu’alim) dan pendidik (mu’abbid) yang baik.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang berprilaku baik di sisi-Mu dalam situasi dan kondisi apa pun, dan berprilaku baik pula bersama orang-orang yang shaleh di antara hamba-hamba-Mu.
Berikanlah kami kebaikan di dunia ini dan kebaikan pula di akhirat nanti, serta jagalah kami dari siksa api neraka.”
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Jala Al-Khawathir.

--------------------------------------------
Kami membantu untuk mendapatkan kitab-kitab terjemah yang membahas makna syariat, tarekat, makrifat dan hakikat. Antara lain:
1)      Sirrul Asrar (Rasaning Rasa), Syekh Abdul Qadir Jailani, terjmh KH Zezen ZA Bazul Asyhab, hardcover, Rp 65.000.
2)      Tafsir Al-Jailani, karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani trjemah Tim Markaz Al-Jailani (2 jilid/6 Juz), hardcover, Rp 230.000.
3)      Fath Ar-Rabbani, Meraih Cahaya Ilahi, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, hardcover, Rp 115.000.
4)      An-Nafais Al-Uluhiyah (Guru Sufi Menjawab), softcover,harga Rp 54.000.
5)      SUNAN GUNUNG JATI: Petuah, pengaruh dan Jejak-jejak Sang Wali, karya Prof Dr. Dadan Wildan, softcover, Rp 55.000.
6)      Wasiat-wasiat Sufistik HASAN AL-BASHRI, softcover, Rp 25.000.
7)      Minhajul-‘Abidin, karya Imam Al-Ghazali, hardcover, Rp 110.000.
8)      Kitab At-Tawbah (dari Ihya Ulumuddin), Rahasia Tobat, Imam Al-Ghazali, hardcover, Rp 59.000.
9)      Kitab Ash-Shabr (dari Ihya Ulumuddin), Terapi Sabar, Imam Al-Ghazali, hardcover Rp 59.000.
10)   Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha’illah As-Sakandari, hardcover, Rp 55.000.
11)   Asy-Syamaa’il Al-Muhammadiyah, Kepribadian Rasulullah SAW, hardcover, Rp 68.000.
Untuk pemesanan hubungi Ibu Ina, via sms/wa: 08122476797. Harga belum termasuk ongkos kirim.